bisa di lihat

Sabtu, 20 November 2010

Kemiskinan di Tengah Jalan Kota




Kencangnya laju kendaraan berlalu lalang di jalan raya, tak menyurutkan langkah Juprianto (14) dan adiknya, Paringotan (7) menghampiri setiap pengendara di simpang lampu merah, menadahkan tangan sambil memasang wajah memelas. Semangat mengumpulkan uang receh dari pengendara di jalan, mengalahkan rasa takut tertabrak kendaraan yang berseliweran atau teriknya matahari.

Jumat (5/11) itu, keduanya beroperasi di persimpangan lampu merah Jalan Juanda menuju Bandara Polonia Medan. Juprianto terlihat menarik tangan Paringotan agar pindah ke tempat yang tidak berdekatan dengannya.

Paringotan pun menangis terhisak-hisak, bukan karena sakit karena terjatuh akibat ditarik paksausai terjatuh, namun karena tidak mau jauh dari abangnya.

"Bila ngumpul di sini semua, nanti dapat uangnya lebih sedikit," alas Juprianto seraya memarahi adiknya.
Delapan bulan sudah, Juprianto bersama adiknya mengemis sejak orangtua mereka meninggal.

Juprianto dan adiknya tinggal di rumah bibinya di Jalan Adam Malik Medan. Mereka mengaku mengemis agar dapat membayar biaya sekolah.

"Uangnya dipakai untuk bayar uang sekolah, kak," sebut Juprianto yang mengaku masih bersekolah di salah satu SMP swasta di Medan, sedangkan adiknya Paringotan duduk di bangku salah satu sekolah dasar negeri.
Dari hasil mengemis, kalau beruntung mereka bisa membawa pulang Rp20 ribu.

Menurut Direktur Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) Sumut, Ahmad Sofian, faktor utama anak-anak di jalanan karena alasan kemiskinan. "Pemerintah menganaktirikan pembangunan pinggiran kota."

Faktor ajakan juga berpengaruh. Menurutnya, anak-anak masih labil, sehingga ketika mengetahui temannya berada di jalanan dan memperoleh uang, sehingga mudah mencontoh.

"Pemerintah harus bisa memberi subsidi anak-anak jalanan, karena mereka tidak berkewajiban menopang ekonomi walaupun alasannya karena orang tua miskin," jelasnya.

Lantas, berdasarkan data yang berhasil dihimpun oleh PKPA sendiri, ada sebanyak 2800 anak jalanan di Sumatera Utara, khusus Medan ada 1700.



Nama : Bobby Yohanes

Kelas : 2 KA 28

NPM : 10109359

Judul : kemiskinan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar