MAKALAH IBD
PERTANIAN KURANG DIMINATI OLEH GENERASI MUDA BERKUALITAS
Mata kuliah : ILMU BUDAYA DASAR
Dosen : Muhammad Burhan Amin
Topik Tugas : Pertanian Kurang diminati Oleh Generasi Muda Berkualitas
Kelas : 1 KA 26
Dateline tugas : 19 Maret 2010
Tanggal penyerahan : 19 Maret 2010
Tanggal Upload tugas : 19 Maret 2010
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini saya buat sendiri tanpa meniru dari pihak lain
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
NPM | NAMA LENGKAP | TANDA TANGAN |
10109359 | BOBBY YOHANES | |
Program sarjana S1 sistem informasi / SI
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGATAR
Pertanian saat ini kurang di gemari oleh generasi muda. Dengan hal ini terbuat sebuah makalah tentang pertanian kurang diminati oleh generasi mudah berkualitas, selain itu makalah ini sebagai tugas dari IBD. Dan makalah ini bertujuan agar mahasiswa membuang paradigma yang jelek tantang pertanian.
PENULIS,
Daftar isi
DAFTAR ISI………………………………………………………….. 4
KATA PENGATAR…………………………………………………… 3
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………… 5
BAB 2 SASARAN DAN TUJUAN……………………………………. 7
BAB 3 PERMASALAHAN (SWOT)…………………………………. 8
BAB 4 PENUTUP KESIMPULAN DAN DAFTAR PUSTAKA……. 11
BAB 1 PENDAHULUAN
Pertanian untuk PEMUDA
Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, dunia pertanian menjadi salah satu aspek kehidupan yang penting dan telah menjadi sorotan utama dalam mengawali sebuah pembangunan perekonomian suatu negara, khususnya negara-negara berkembang, seperti
Kesadaran akan pentingnya dunia pertanian ini tidak sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat luas, khususnya para pemuda. Banyak para pemuda yang memiliki latar belakang keluarga petani telah enggan untuk kembali bersawah meneruskan jejak langkah nenek moyangnya. Apalagi pemuda yang memiliki latar belakang kehidupan keluarga yang glamour tidak pernah sekalipun melihat sawah karena telah tumbuh dan besar sekitar
Pemuda begitu diharapkan oleh kaum golongan tua untuk bergerak membawa perbaikan dan perubahan menuju sebuah kebangkitan. Tentunya, harapan ini jatuh pada kaum muda yang memiliki intelektualitas, moralitas, dan spiritualitas yang tinggi. Kaum muda yang memiliki ketiga komponen tersebut, diyakini oleh masyarakat, adalah mahasiswa. Kenapa mahasiswa?? Karena mahasiswa adalah salah satu elemen masyarakat yang masi memiliki semangat yang berkobar, idealisme yang kuat, dan cita-cita yang tinggi.
BAB 2
SASARAN DAN TUJUAN
Makalah ini di tujuhkan kepada para generasi muda, khususnya bagi mahasiswa yang memiliki kemampuan tinggi dan berkualitas, agar sebagai generasi muda yang melanjutkan generasi tidak hanya memiliki IPTEK yang tinggi. Namun harus peduli terhadap masalah pertanian yang sedang terjadi dan mengubah pola pikir yang negative terhadap pertanian menjadi pola pikir yang positif mengenenai pertanian.
BAB 3
PERMASALAHAN ( SWOT )
Kekuatan pertanian
Setiap daerah memiliki karakter geo-biofisika yang khas. Karena pertimbangan itu pulalah maka tak menutup kemungkinan sebuah daerah bisa memiliki sumber daya alam yang berbeda, yang tak selalu sama dengan daerah lainnya. Salah satunya adalah pertanian. Selain bisa menjadi andalan bagi daerah-daerah tertentu, di satu sis, sector pertanian ini juga memiliki peran yang cukup signifikan dalam perekonomian
Peran sector pertanian secara langsung, antara lain berupa kontribusi dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), penyediaan sumber devisa, penyediaan lapangan kerja, penyediaan bahan
Kelemahan pertanian
Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Sektor ini merupakan sektor yang tidak mendapatkan perhatian secara serius dari pemerintah dalam pembangunan bangsa. Mulai dari proteksi, kredit hingga kebijakan lain tidak satu pun yang menguntungkan bagi sektor ini. Program-program pembangunan pertanian yang tidak terarah tujuannya bahkan semakin menjerumuskan sektor ini pada kehancuran. Meski demikian sektor ini merupakan sektor yang sangat banyak menampung luapan tenaga kerja dan sebagian besar penduduk kita tergantung padanya. Perjalanan pembangunan pertanian Indonesia hingga saat ini masih belum dapat menunjukkan hasil yang maksimal jika dilihat dari tingkat kesejahteraan petani dan kontribusinya pada pendapatan nasional. Pembangunan pertanian di Indonesia dianggap penting dari keseluruhan pembangunan nasional. Ada beberapa hal yang mendasari mengapa pembangunan pertanian di Indonesia mempunyai peranan penting, antara lain: potensi Sumber Daya Alam yang besar dan beragam, pangsa terhadap pendapatan nasional yang cukup besar, besarnya pangsa terhadap ekspor nasional, besarnya penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini, perannya dalam penyediaan pangan masyarakat dan menjadi basis pertumbuhan di pedesaan. Potensi pertanian Indonesia yang besar namun pada kenyataannya sampai saat ini sebagian besar dari petani kita masih banyak yang termasuk golongan miskin. Hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah pada masa lalu bukan saja kurang memberdayakan petani tetapi juga terhadap sektor pertanian keseluruhan.
Sektor pertanian saat ini mulai banyak ditinggalkan mahasiswa dan siswa sekolah menengah. Hal itu, kata Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional Joko Sutrisno terjadi karena citra yang tidak menguntungkan terhadap pekerjaan petani. ?Anak dan remaja berfikir pertanian identik dengan cangkul dan tanah kotor,?
Dengan ketidakpedulian mahaiswa dan siswa pada saat sekarang ini. Akibatnya usaha pertanian di Indonesia sampai saat ini masih banyak didominasi oleh usaha dengan: (a) skala kecil, (b) modal yang terbatas, (c) penggunaan teknologi yang masih sederhana, (d) sangat dipengaruhi oleh musim, (e) wilayah pasarnya lokal, (f) umumnya berusaha dengan tenaga kerja keluarga sehingga menyebabkan terjadinya involusi pertanian (pengangguran tersembunyi), (g) akses terhadap kredit, teknologi dan pasar sangat rendah, (h) pasar komoditi pertanian yang sifatnya mono/oligopsoni yang dikuasai oleh pedagang-pedagang besar sehingga terjadi eksploitasi harga yang merugikan petani. Selain itu, masih ditambah lagi dengan permasalahan-permasalahan yang menghambat pembangunan pertanian di Indonesia seperti pembaruan agraria (konversi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian) yang semakin tidak terkendali lagi, kurangnya penyediaan benih bermutu bagi petani, kelangkaan pupuk pada saat musim tanam datang, swasembada beras yang tidak meningkatkan kesejahteraan petani dan kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Petani, menuntut pemerintah untuk dapat lebih serius lagi dalam upaya penyelesaian masalah pertanian di Indonesia demi terwujudnya pembangunan pertanian Indonesia yang lebih maju demi tercapainya kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Pertanian: Masih dan Selalu Berpeluang Besar (peluang pertanian)
Jika melihat keseriusan yang dilakukan oleh mereka-mereka yang peduli pertanian tersebut, kita seperti diajak untuk tetap meyakini bahwa pertanian tetap menjanjikan, bahwa sebenarnya pertanian memiliki peluang besar sebagai sumber pendapatan kita, baik untuk kantong pribadi maupun untuk devisa negara. Yang ternyata memang benar begitu adanya!
Biar lebih membuka paradigma kita akan pertanian, kita akan mengungkapkan beberapa peluang berpotensi dari sektor pertanian, antara lain:
· Tanaman Pangan: Potensi Terbesar
· Agro Wisata
"Back to nature" adalah konsep yang akan ditonjolkan oleh wisata tani ini. Baik itu bertani, berkebun, atau beternak. Objek wisata ini menawarkan pengalaman bagi "orang
Beberapa contoh agro wisata yang bisa dijadikan referensi adalah Strawberry Sweethearts di Lembang, Little Farmers di Cisarua, Taman Buah Mekarsari di Cibubur, Kota Bunga di Puncak, dll.
Ancaman pertanian
Laju konversi lahan pertanian yang saat ini mencapai 2,7 persen pertahun di
Tingginya laju konversi lahan pertanian produktif harus diimbangi dengan peningkatan pemberdayaan paket teknologi pertanian, hingga ketahanan pangan tetap dapat dipertahankan, kelemahan yang terjadi saat ini:
· tingkat produktivitas lahan menurun,
· tingkat kesuburan lahan merosot,
· konversi lahan pertanian semakin meningkat,
· luas dan kualitas lahan kritis semakin meluas,
· tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan pertanian meningkat,
· daya dukung likungan merosot,
· tingkat pengangguran di pedesaan meningkat,
· daya tukar petani berkurang,
· penghasilan dan kesejahteraan keluarga petani menurun, dan
· kesenjangan antar kelompok masyarakat meningkat.
BAB 4
PENUTUP,KESIMPULAN DAN DAFTAR PUSTAKA
4.1Kesimpulan
Bahwa pertanian sangatlah penting bagi kita Negara agraris. Namum karena kita generasi muda, malas dan mengaggap pertanian itu identik dengan kotor, jorok, rendah dan sebagainya sehingga kita tidak sadar akan pentingnya pertanian bagi kita. Banyak peluang yang menyakinkan bahwa di dalam pertanian itu mengungtungkan. Coba kita bayangakan jika pembangunan terus menerus dan teknologi makin maju, tanpa kita menghiraukan tentang pertanian? Yang terjadi kita berebut pangan karena hanya sedikit lahan dan hasil dari pertanian.
4.2 Sepatah kata
Minta maaf apabila ada kesalahan dalam pengetikan dan ada kata – kata yang kurang sopan.
4.3 Daftar pustaka
· pikiranrakyat.com
· ismpi.multiply.com
· infoalatimi.blogspot.com
· deptan.go.id
· tempo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar